Kopi Cap Gunung Ciremai– Siapa yang belum pernah mencoba nikmatnya minum kopi asli daerah? Kopi sendiri punya bermacam jenis sesuai cara menanamnya seperti arabika dan robusta. Proses tanamnya juga berbeda ada yang cocok ditanam di dataran rendah adapula yang cocok ditanam di dataran tinggi dan masing-masing juga punya rasa yang khas. Saat berkunjung ke Kuningan Jawa Barat memang belum lengkap rasanya bila tidak menyeruput kopi asli yaitu kopi cap gunung Ciremai dengan rasa autentiknya. Untuk mendapatkan kopi cap gunung ciremai dengan rasa yang demikian berbeda tentu butuh pengorbanan yang tidak biasa. Salah satu proses penting selain proses resortasi atau memilih dan memilah sesuai kualitasnya juga terdapat proses menyangrai yang nantinya akan berpengruh besar terhadap hasil cita rasanya.
Pengolahan Kopi Berkualitas
Secangkir kopi yang nikmat dihasilkan dari proses yang panjang. Teknik budidaya bahkan hingga teknik pengolahan setelah panen. Biji berkualitaslah yang dapat menghasilkan rasa kopi yang nikmat. Terdapat beberapa tahapan pengolahan kopi yang wajib diketahui seperti sortasi yaitu dengan memisahkan mana buah yang bagus dan mana yang cacat. Memisahkan biji berkualitas juga harus dilakukan secara teliti, misalnya dengan menghilangkan daun kering, kerikil, dan kotorannya. Setelah memisahkan biji kopi tahap selanjutnya adalah dengan mengupas kulit kopi sesuai dengan ukurannya.
Proses pengeringan kopi juga harus menyesuaikan kadar airnya agar tidak merusak cita rasa yang kopi miliki. Setelah dikeringkan dan diukur sesuai kadar bijinya, langkah selanjutnya digiling untuk meningkatkan kualitas kopi agar lebih halus. Saat disimpan di gudang, kondisi harus aman dan terhindar dari panas matahari langsung.
Sangrai Tradisional Khas Kopi Cap Gunung Ciremai
Biji kopi yang telah di jemur dengan menggunakan sinar matahari setelah sekitar 3- 4 minggu lalu di giling untuk memisahkan antara biji dan juga kulit kopi yang sudah kering. Setelah digiling pun biji kopi perlu disortasi kembali untuk memisahkan biji kopi yang cacat seperti biji kopi yang pecah saat di proses penggilingan. Selain itu biji kopi cap gunug ciremai juga di sortasi berdasarkan size biji kopi nya agar pada saat penyangraian menghasilkan tingkat kematangan yang merata.
Penyangraian dilakukan secara tradisional menggunakan drum stainless steel berkapasitas 180kg dalam sekali sangraian, serta menggunakan api kecil yang stabil dengan memanfaatkan kayu sebagai bahan bakarnya. Api kecil yang stabil diperoleh dari pembakaran kayu yang sebelumnya dipilih dulu agar memperoleh kayu bakar yang benar- benar kering, kayu yang basah kadang dapat menimbulkan api yang tidak stabil. Dalam penyangraiannya pun dibantu dengan blower kecil untuk menjaga api agar tetap stabil.
Penyangraian dilakukan dengan cara drum diputar menggunakan engkol yang digerakkan secara manual, proses penyangraian bisa memakan waktu hingga 2 jam. Tingkat kematahngan kopi di cek setiap 30 menit hingga 1 jam sekali untuk memastikan penyangraian kopi menghasilkan kopi yang maksimal. Penyangraian kopi dilakukan pada profil kematangan kopi di tingkatan medium-dark dimana pada profil ini aroma rasa kopi muncul dan pada tingkatan ini dikatakan kopi matang, berwarna coklat agak tua tidak terlalu coklat muda dan tak terlalu hitam warnanya. Profil penyangraian ini di jaga kualitasnya sejak paberik kopi awal berdiri.
Demikian informasi mengenai proses pembuatan kopi ciremai hingga siap diseduh. Referensi ini semoga berguna agar mempermudah Anda dalam memilih kopi sendiri. Butuh ketelitian dalam proses sortir apalagi proses sangrai tidak bisa sembarangan dilakukan. Kualitas kopi tergantung dari prosesnya lakukan dengan maksimal untuk menghasilkan cita rasa yang nikmat.
Jika anda ingin mampir untuk melihat proses penyangraian atau ingin sekedar ngopi- ngopi di paberik kami, silahkan kunjungi alamat ini di google map. Atau jika ingin mencoba cita rasa khas kopi asli gunung Ciremai, anda bisa beli disini.